Pengertian Limbah, B3 dan Baku Mutu Lingkungan
Dari UU No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, berikut informasi yang dapat digunakan untuk memperlajari materi seputar limbah
- Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
- Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain
- Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang selanjutnya disebut Limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3
- Baku mutu lingkungan adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup
Limbah juga dapat diartikan sebagai buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Pada produksi domestik yang dimaksud adalah limbah rumah tangga, di mana limbah lebih dikenal sebagai sampah. Limbah dapat menimbulkan dampak negatif apabila jumlah atau konsentrasinya di lingkungan telah melebihi baku mutu lingkungan.
Jenis-jenis Limbah
A. Berdasarkan Jenis Senyawa atau Zat Pembentuknya
Penggelompokan limbah berdasarkan jenis senyawanya ada dua, yaitu limbah organik dan limbah anorganik
1. Limbah organik (Biodegradable)
Limbah organik adalah semua limbah yang mengandung unsur karbon (C). Jadi, limbah ini hanya berasal dari kegiatan makhluk hidup (alami) sehingga memiliki sifat mudah busuk. Kegiatan bisa berasal dari rumah tangga atau industri.
Limbah organik dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi dengan bantuan bakteri aerob atau anaerob. Juga mudah diuraikan melalui proses yang alami karena memiliki sifat kimia yang stabil sehingga zat pada limbah mengendap ke dalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut. Tentu saja akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Selain itu dapat juga mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan lebih kecil dan tidak berbau (biasa disebut sebagai kompos).
Limbah organik ada 2 macam:
1) Limbah organik basah, memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Contoh: kulit buah dan sisa sayuran, dan sebagainya
2) Limbah organik kering, kandungan airnya relatif sedikit. Contoh: kayu, ranting pohon, daun-daun kering, dan lain lain
Limbah organik adalah semua limbah yang mengandung unsur karbon (C). Jadi, limbah ini hanya berasal dari kegiatan makhluk hidup (alami) sehingga memiliki sifat mudah busuk. Kegiatan bisa berasal dari rumah tangga atau industri.
Limbah organik dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi dengan bantuan bakteri aerob atau anaerob. Juga mudah diuraikan melalui proses yang alami karena memiliki sifat kimia yang stabil sehingga zat pada limbah mengendap ke dalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut. Tentu saja akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Selain itu dapat juga mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan lebih kecil dan tidak berbau (biasa disebut sebagai kompos).
Kedai di Mercado de La Boqueria, di Barcelona. Photo by ja_ma |
Limbah organik ada 2 macam:
1) Limbah organik basah, memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Contoh: kulit buah dan sisa sayuran, dan sebagainya
2) Limbah organik kering, kandungan airnya relatif sedikit. Contoh: kayu, ranting pohon, daun-daun kering, dan lain lain
2. Limbah Anorganik (Nonbiodegradable)
Limbah anorganik adalah semua limbah yang tidak memiliki unsur karbon. Jadi, limbah ini tidak dapat atau sulit terurai oleh proses biologi, serta tidak dapat membusuk secara alami oleh mikroorganisme. Sehingga, menjadi sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya dengan cara daur ulang.
Contohnya: plastik, logam, alumunium, kaca, pupuk anorganik yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor), asam anorganik (asam sulfat yang dari proses pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil), garam anorganik (magnesium sulfat dan magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan).
Limbah anorganik adalah semua limbah yang tidak memiliki unsur karbon. Jadi, limbah ini tidak dapat atau sulit terurai oleh proses biologi, serta tidak dapat membusuk secara alami oleh mikroorganisme. Sehingga, menjadi sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya dengan cara daur ulang.
![]() |
Photo by MikesPhotos |
B. Berdasarkan Bentuk Fisiknya
1. Limbah padat
Limbah padat umumnya berasal dari kegiatan rumah tangga, industri seperti perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian, serta dari tempat-tempat umum lainnya seperti rumah sakit, hotel, atau restoran.
![]() |
Photo by Quartzla |
2. Limbah cair
Menurut Peraturan Pemerintah, PP 82 thn 2001, limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair.
![]() |
Photo by ATDSPHOTO |
Jenis-jenis limbah cair:
1. Menurut sifat fisika dan sifat agregat, ada limbah keasaman. Metode untuk mengukur tingkat keasaman pada limbah cair adalah metode Titrimetrik
2. Berdasarkan parameter logam, ada limbah arsenik (As), metode yang digunakan adalah SSA
3. Berdasarkan kandungan anorganik non metalik, contohnya adalah limbah amonia. Metoda pengukurannya adalah metode Biru Indofenol
4. Menurut kandungan organik agregat, contohnya biological oxygen demand (BOD)
5. Berdasarkan jumlah mikroorganisme, contohnya E Coli dengan metoda MPN
6. Berdasarkan sifat khusus contohnya Asam Borat dengan metoda Titrimetrik
7. Air Laut contohnya Tembaga (Cu), metoda yang digunakan SPR-IDA-SSA
3. Limbah gas
Merupakan salah satu penyebab pencemaran udara. Definisinya adalah seluruh materi berbentuk gas/materi partikulat yang terbawa gas yang apabila berada di udara dapat bersifat sebagai polutan (zat penyebab polusi).
Misalnya polusi udara, yaitu tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar